Retinacula pergelangan kaki merupakan penebalan fasia dalam tungkai (crural fascia) dan kaki yaitu struktur yang tidak dapat dipisahkan. Studi terbaru melaporkan peran penting mereka dalam stabilitas fungsional dan proprioception pergelangan kaki.
Presentasi Kasus
Seorang pria Kaukasia berusia 38 tahun - dengan riwayat patah tulang maleolus lateral 12 tahun yang lalu, obesitas, dan osteoartritis pergelangan kaki kanan - dirujuk ke ahli fisioterapi karena nyeri pergelangan kaki kanan yang memburuk secara signifikan selama setahun terakhir. Saat berjalan, pasien merasakan nyeri perih pada area otot tibialis anterior dan peroneus tertius, serta retinakulum ekstensor superior. Pencitraan resonansi magnetik dan ultrasonografi menunjukkan penebalan yang jelas (2,05 mm) pada pita superomedial miring retinakulum ekstensor inferior. Sonopalpasi dilakukan untuk mengevaluasi/mengkonfirmasi secara tepat lokasi nyeri maksimum. Skor indeks fungsi kaki (FFI) adalah 42.
Hasil
Selanjutnya, pasien diberi resep manipulasi fasia, dan ia mengalami perbaikan klinis setelah sesi pertama (FFI: 21). Pada follow up 1 bulan, pasien masih tidak menunjukkan gejala tanpa adanya batasan fungsional (FFI: 24). Pencitraan US mengkonfirmasi penurunan ketebalan pita superomedial miring dari retinakulum ekstensor (1,35 mm).
Kesimpulan
Manipulasi Fascial® tampaknya menjadi alat yang berguna untuk mengurangi ketebalan, kekakuan, dan nyeri dalam kasus ini seperti yang ditunjukkan oleh Pencitraan USG.
Presentasi kasus
Seorang pria Kaukasia berusia 38 tahun - dengan riwayat patah tulang maleolus lateral 12 tahun yang lalu, obesitas, dan osteoartritis pergelangan kaki kanan - dirujuk ke ahli fisioterapi karena nyeri pergelangan kaki kanan yang memburuk secara signifikan selama setahun terakhir. Saat berjalan, pasien merasakan nyeri perih pada area otot tibialis anterior dan peroneus tertius, serta retinakulum ekstensor superior. Pencitraan resonansi magnetik dan ultrasonografi menunjukkan penebalan yang jelas (2,05 mm) pada pita superomedial miring retinakulum ekstensor inferior. Sonopalpasi dilakukan untuk mengevaluasi/mengkonfirmasi secara tepat lokasi nyeri maksimum. Skor indeks fungsi kaki (FFI) adalah 42.
Hasil
Selanjutnya, pasien diberi resep manipulasi fasia, dan ia mengalami perbaikan klinis setelah sesi pertama (FFI: 21). Pada follow up 1 bulan, pasien masih tidak menunjukkan gejala tanpa adanya batasan fungsional (FFI: 24). Pencitraan US mengkonfirmasi penurunan ketebalan pita superomedial miring dari retinakulum ekstensor (1,35 mm).
Kesimpulan
Manipulasi Fascial® tampaknya menjadi alat yang berguna untuk mengurangi ketebalan, kekakuan, dan nyeri dalam kasus ini seperti yang ditunjukkan oleh Pencitraan USG.