Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kontribusi lapisan fasia spesifik dari unit myofascial terhadap nyeri myofascial dan memperkenalkan penggunaan hidromanipulasi spesifik lapisan fasia yang dipandu ultrasound (FLuSH) sebagai teknik baru dalam pengobatan nyeri myofascial. Bahan dan Metode: Data klinis dari 20 pasien dewasa berturut-turut yang menjalani suntikan myofascial menggunakan teknik FLuSH untuk pengobatan nyeri myofascial ditinjau. Teknik FLuSH melibatkan pengukuran ambang tekanan nyeri menggunakan algometer analog pada awalnya dan setelah setiap injeksi saline normal yang dipandu ultrasonografi ke dalam lapisan spesifik unit myofascial (fasia superfisial, fasia dalam, atau otot) pada titik-titik myofascial yang sesuai dengan Pusat Koordinasi/ Fusi (Manipulasi Fasia®). Hasil yang diukur adalah perubahan ambang tekanan nyeri setelah injeksi pada setiap lapisan fasia tertentu. Hasil: Fasia dalam terlibat pada 73%, fasia superfisial pada 55%, dan otot pada 43% titik. Tidak adanya respons terhadap pengobatan ketiga lapisan terjadi pada 10% dari seluruh titik yang disuntikkan. Kombinasi paling umum dari keterlibatan lapisan fasia adalah fasia dalam saja pada 23%, fasia dalam dan fasia superfisial pada 22%, dan fasia dalam dan otot pada 18% titik yang disuntik. Setiap individu memiliki rata-rata 3,0 ± 1,2 kombinasi lapisan fasia berbeda yang berkontribusi terhadap nyeri myofascial. Kesimpulan: Data mendukung hipotesis bahwa beberapa lapisan fasia bertanggung jawab atas nyeri myofascial. Khususnya, pada pasien tertentu, nyeri dapat timbul dari kombinasi lapisan fasia yang unik pada setiap titik myofascial. Non-respons terhadap pengobatan unit myofascial mungkin menunjukkan proses nyeri terpusat. Perawatan nyeri myofascial yang memadai mungkin memerlukan perawatan pada setiap titik sebagai entitas patologis yang berbeda, bukan secara seragam pada pasien tertentu atau antar pasien.
Analisis ini memberikan wawasan mengenai nyeri myofascial, termasuk karakteristiknya, kontribusi lapisan fasia pada unit myofascial, dan sifat kompleksnya. Pada individu, nyeri myofascial mungkin berasal dari beberapa lapisan fasia dengan kombinasi lapisan berbeda yang unik untuk setiap wilayah myofascial dan mencakup proses terpusat. Fasia dalam memainkan peran terbesar dalam kontribusi terhadap rasa sakit. Fasia superfisial dan fasia dalam yang dikombinasikan dengan lapisan fasia lainnya juga berkontribusi signifikan terhadap nyeri myofascial. Teknik FLuSH yang dipandu USG dalam pengobatan nyeri myofascial dapat digunakan untuk mengobati nyeri myofascial secara tepat dan efektif serta berfungsi secara diagnostik untuk intervensi pengobatan lebih lanjut termasuk pengobatan nyeri terpusat. Temuan kami, meskipun masih awal, berfungsi sebagai dasar untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai pengobatan nyeri myofascial yang spesifik pada lapisan fasia.